Wimar Witoelar
Perluas Pergaulan Atun
Wimar Witoelar kini lebih sering memakai kursi roda. Selalu ada asisten yang mendorongkan kursi rodanya. Atun namanya. Tugasnya bukan hanya mendorong kursi roda. ''Tapi, semua hal. Ya nyiapin obat, makanan, exercise, dan sebagainya,' ' ujar Wimar usai diskusi di acara halal bihalal dan reuni Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), di Bandung.
Yang 'menemukan' Atun, kata Wimar, adalah anaknya, Satya Witoelar. ''Dia dari Cilacap. Ketemu pertama kali, waktu ditanya, dia tak tahu siapa saya. Ternyata masih ada orang yang tak kenal saya,! '' ucap Wimar yang kini hidup menduda. Atun tersenyum.
Selalu m engantar Wimar, Atun juga rajin mengabadaikan segara aktivitas Wimar dengan kamera. Kalau ada orang yang ingin berfoto bersama, Atun juga ikut mendokumentasikanny a. Wimar pun kemudian meng-up load-nya ke www.flickr.com. Di sana ia up load juga foto Atun saat berfoto bersama Arifin Panigoro di acara reuni dan halal bihalal itu. Wimar memberi judul 'Atun dan Teman' dan kemudian menuliskan komentar 'Makin luas pergaulan Atun'. Yang lainnya memberi komentar 'Hebat Mbak Atun, temannya sekelas Pak Arifin Panigoro'. n pry
Minggu, 07 Desember 2008
Indira Sugondo
Uang Pensiun DPR
Meski tak lagi menjadi anggota DPR, Indira Sugondo rajin memotivasi anak-anak muda yang menjadi calon anggota legislatif. Ia rajin membakar semangat mereka untuk berada di barisan moralis di Senayan.
Karenanya, ia pun berpesan agar mereka melakukan kampanye tanpa disertai politik uang. Kepada caleg muda itu, ia pun bersedia mendukung kebutuhan kampanye. Tidak berupa uang, tapi berupa natura.
Bagi Indira, menerima uang pensiun sebagai mantan anggota DPR saja sudah gerah. ''Seharusnya tak perlu ada uang pensiun bagi mantan anggota DPR,'' tegas dia saat bertemu dengan para yuniornya dari Perhimpunan Mahasiswa! Bandung (PMB), Kamis (13/11).
Menurut mantan anggota PDIP ini, jumlah uang pensiun mantan anggota DPR mengalahkan uang pensiun pegawai negeri. Padahal masa kerja pegawai negeri jauh lebih lama dan digaji kecil. ''Kerja hanya lima tahun kok mengalahkan pegawai negeri yang kerjanya lebih dari 20 tahun,'' ujar dia. n pry
Uang Pensiun DPR
Meski tak lagi menjadi anggota DPR, Indira Sugondo rajin memotivasi anak-anak muda yang menjadi calon anggota legislatif. Ia rajin membakar semangat mereka untuk berada di barisan moralis di Senayan.
Karenanya, ia pun berpesan agar mereka melakukan kampanye tanpa disertai politik uang. Kepada caleg muda itu, ia pun bersedia mendukung kebutuhan kampanye. Tidak berupa uang, tapi berupa natura.
Bagi Indira, menerima uang pensiun sebagai mantan anggota DPR saja sudah gerah. ''Seharusnya tak perlu ada uang pensiun bagi mantan anggota DPR,'' tegas dia saat bertemu dengan para yuniornya dari Perhimpunan Mahasiswa! Bandung (PMB), Kamis (13/11).
Menurut mantan anggota PDIP ini, jumlah uang pensiun mantan anggota DPR mengalahkan uang pensiun pegawai negeri. Padahal masa kerja pegawai negeri jauh lebih lama dan digaji kecil. ''Kerja hanya lima tahun kok mengalahkan pegawai negeri yang kerjanya lebih dari 20 tahun,'' ujar dia. n pry
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU PMB 2009
Bergembira dalam Berorgansiasi
Untuk beberapa hari, mereka 'tinggal di desa'. Itu n! ama program mereka lho, yang diadakan di dua desa di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Mereka adalah anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) bersama BEM se-Bandung Raya. Selama 'tinggal di desa' tuh, mereka ngadain berabgai kegiatan bersama penduduk setempat, antara lain nanem 12 ribu pohon dan pengobatan gratis. ''Tinggal di desa bikin kami bisa tahu ruh kebutuhan rakyat lho,'' ujar Anwar Sanusi, anggota PMB angkatan 2007.
Usai program 'tinggal di desa' mereka kembali ke Bandung. ''Ikut 'party' kan? Kita udah ditunggu untuk acara reuni besok lho,'' ujar salah satu di antara mereka.
Sabtu (1/11), mereka pun bergabung dengan kepanitiaan reuni PMB. Siang hari ngadain diskusi 'town hall meeting', malam harinya ngadain 'party'. Wuih, rame sekali, karena ada sekitar 450 anggota dan alumni PMB yang kumpul di Hotel Savoy Homann, malam itu.
Di acara itu, mereka ngebangun kebersaman dengan cara bersama-sama ngelakuin 'polonaise'. Polonaises ini tarian dari Polnadia, berpasan! g-pasangan, mengitari lantai dansa. Seru deh pokoknya.
Yang hadir malam itu ada dari angkatan 1948 lho, hingga angkatan 2007. Ada arsitek Achmad Nu'man (angkatan 1948) hingga politikus Indira Damayanti Sugondo (angkatan 1970). Ada bos Medco, Arifin panigoro, Dedi Panigoro, dan Yani Panigoro. Ada juga Presiden Asosiasi Periklanan Dunia Indra Abidin. Ada Ketua Umum Astindo Herna Danuningrat, ada pula Ketua Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI) Jeffrey Mulyono. Ada mantan peterjun payung seperti Johny Saleh, Rudi Haroen, dan Aswin Sani, hingga mantan model Nani Sakri. Ada Ketua Kadin Herman Afif Kusumo hingga Ketua Asosiasi Penghuni Rumah Susun Indonesia (Apersi) Diana Pondaaga. Ada mantan eksekutif, seperti Alfred Inkiriwang (mantan presdir Newco Texmaco), Ongky Sukasah (mantan presdir Jakpro), Djanaka AD (mantan direktur Pupuk Kujang). Ada mantan menteri, semisal Muslimin Nasution dan Erna Witoelar, hingga Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar. Ada mantan dubes Bachtiar Aly hingga mantan jubir presiden Wimar Witoelar.
'! 'Melebihi ekspektasi,' ' komentar Wimar Witoelar tentang acara itu.
''Sebagai organisasi, PMB adalah komunitas yang majemuk. Karenanya, PMB sangat layak jika disebut sebagai sebuah wahana untuk menempa jati diri seseorang,'' ujar Syafiril Erman, mantan ketua Kelompok Studi Merdeka PMB, penulis novel 'Kepundan' dan 'Megat'.
''Sebagai institusi, PMB perlu memiliki kontribusi bagi lingkungannya. Dan itu bisa tercapai dengan penyelenggaraan kegiatan yang membuat anggotanya fun dan tertempa dirinya,'' ujar Priyantono Oemar, mantan ketua senat, penulis kolom 'Solilokui' di Republika.
''Dalam berorganisasi, yang penting adalah fun,'' ujar Dedi Panigoro.
''Dengan hal-hal yang fun itulah, kita bisa membentukd iri kita,'' sahut Indra Abidin.
''Kegiatan yang fun, memberikan energi positif,'' ujar Wimar, yang meski sekarang lebih banyak memakai kursi roda, tapi masih bersedia hadir di acara reuni ini.
------------ ---------
Yuk Gabung di PMB
Untuk beberapa hari, mereka 'tinggal di desa'. Itu n! ama program mereka lho, yang diadakan di dua desa di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Mereka adalah anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) bersama BEM se-Bandung Raya. Selama 'tinggal di desa' tuh, mereka ngadain berabgai kegiatan bersama penduduk setempat, antara lain nanem 12 ribu pohon dan pengobatan gratis. ''Tinggal di desa bikin kami bisa tahu ruh kebutuhan rakyat lho,'' ujar Anwar Sanusi, anggota PMB angkatan 2007.
Usai program 'tinggal di desa' mereka kembali ke Bandung. ''Ikut 'party' kan? Kita udah ditunggu untuk acara reuni besok lho,'' ujar salah satu di antara mereka.
Sabtu (1/11), mereka pun bergabung dengan kepanitiaan reuni PMB. Siang hari ngadain diskusi 'town hall meeting', malam harinya ngadain 'party'. Wuih, rame sekali, karena ada sekitar 450 anggota dan alumni PMB yang kumpul di Hotel Savoy Homann, malam itu.
Di acara itu, mereka ngebangun kebersaman dengan cara bersama-sama ngelakuin 'polonaise'. Polonaises ini tarian dari Polnadia, berpasan! g-pasangan, mengitari lantai dansa. Seru deh pokoknya.
Yang hadir malam itu ada dari angkatan 1948 lho, hingga angkatan 2007. Ada arsitek Achmad Nu'man (angkatan 1948) hingga politikus Indira Damayanti Sugondo (angkatan 1970). Ada bos Medco, Arifin panigoro, Dedi Panigoro, dan Yani Panigoro. Ada juga Presiden Asosiasi Periklanan Dunia Indra Abidin. Ada Ketua Umum Astindo Herna Danuningrat, ada pula Ketua Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI) Jeffrey Mulyono. Ada mantan peterjun payung seperti Johny Saleh, Rudi Haroen, dan Aswin Sani, hingga mantan model Nani Sakri. Ada Ketua Kadin Herman Afif Kusumo hingga Ketua Asosiasi Penghuni Rumah Susun Indonesia (Apersi) Diana Pondaaga. Ada mantan eksekutif, seperti Alfred Inkiriwang (mantan presdir Newco Texmaco), Ongky Sukasah (mantan presdir Jakpro), Djanaka AD (mantan direktur Pupuk Kujang). Ada mantan menteri, semisal Muslimin Nasution dan Erna Witoelar, hingga Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar. Ada mantan dubes Bachtiar Aly hingga mantan jubir presiden Wimar Witoelar.
'! 'Melebihi ekspektasi,' ' komentar Wimar Witoelar tentang acara itu.
''Sebagai organisasi, PMB adalah komunitas yang majemuk. Karenanya, PMB sangat layak jika disebut sebagai sebuah wahana untuk menempa jati diri seseorang,'' ujar Syafiril Erman, mantan ketua Kelompok Studi Merdeka PMB, penulis novel 'Kepundan' dan 'Megat'.
''Sebagai institusi, PMB perlu memiliki kontribusi bagi lingkungannya. Dan itu bisa tercapai dengan penyelenggaraan kegiatan yang membuat anggotanya fun dan tertempa dirinya,'' ujar Priyantono Oemar, mantan ketua senat, penulis kolom 'Solilokui' di Republika.
''Dalam berorganisasi, yang penting adalah fun,'' ujar Dedi Panigoro.
''Dengan hal-hal yang fun itulah, kita bisa membentukd iri kita,'' sahut Indra Abidin.
''Kegiatan yang fun, memberikan energi positif,'' ujar Wimar, yang meski sekarang lebih banyak memakai kursi roda, tapi masih bersedia hadir di acara reuni ini.
------------ ---------
Yuk Gabung di PMB
Minggu, 09 November 2008
Perhimpuan Mahasiswa Bandung
Didirikan pada tanggal : 17 Maret 1948
Badan Hukum Nomor : J.A.5/33/18
Tanggal : 27 April 1956
Berazaskan :
- Kemahasiswaan
- Kemasyarakatan
- Kenasionalan
Angkatan Pendiri :
- Slamet Bratanata (Alm) A. 1947
- Soesilo (Alm) A. 1947
- Dudu Ardisasmita (Alm) A. 1947
- Saban Ardisasmita (Alm) A. 1947
- S. Boestaman (Alm) A. 1947
- Arifin Maulani (Alm) A. 1947
- Tjatja Hidayat (Alm) A. 1947
Logo P.M.B. : Diciptakan oleh Rusdi
pada tahun 1948
Muts P.M.B. :Diciptakan oleh Sadali (Alm)
pada tahun 1950
Hymne P.M.B. : “ Bagimu PMB” diciptakan oleh
Suffrani Atmakusumah
pada tahun 1951
Badan Hukum Nomor : J.A.5/33/18
Tanggal : 27 April 1956
Berazaskan :
- Kemahasiswaan
- Kemasyarakatan
- Kenasionalan
Angkatan Pendiri :
- Slamet Bratanata (Alm) A. 1947
- Soesilo (Alm) A. 1947
- Dudu Ardisasmita (Alm) A. 1947
- Saban Ardisasmita (Alm) A. 1947
- S. Boestaman (Alm) A. 1947
- Arifin Maulani (Alm) A. 1947
- Tjatja Hidayat (Alm) A. 1947
Logo P.M.B. : Diciptakan oleh Rusdi
pada tahun 1948
Muts P.M.B. :Diciptakan oleh Sadali (Alm)
pada tahun 1950
Hymne P.M.B. : “ Bagimu PMB” diciptakan oleh
Suffrani Atmakusumah
pada tahun 1951
Langganan:
Postingan (Atom)